Sabtu, 29 Desember 2012
Jumat, 28 Desember 2012
PENDAKIAN MERBABU SEKALIGUS PELANTIKAN ANGGOTA BARU
MAPALA POLTEKKES YOGYAKARTA (MAPAPY)
TAHUN 2012-2013
Minggu, 23 Desember 2012 merupakan hari keberangkatan
rombongan pendakian Gunung Merbabu
beserta anggota baru yang akan dilantik menjadi pengurus Mapala Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta. Rombongan terdiri dari 14 orang termasuk peserta pelantikan 2 orang.
Pendidikan dasar sudah diberikan kepada para
peserta sebelum mereka dilantik. Pendidikan dasar diberikan dalam waktu 2 hari
sebelum hari pelantikan, yaitu pada hari Kamis 6 Desember 2012 dan Minggu 9
Desember 2012. Materi yang diberikan pada pendidikan dasar ini terdiri dari
sejarah Mapapy, mountainering, survival, dan kedisiplinan, yang dimana materi ini
dapat dilaksanakan atau diterapkan pada saat acara pelantikan dilakukan.
Segala barang yang dibutuhkan untuk
pendakian sudah dipersiapkan, sekitar jam 11.30 WIB kami memulai perjalanan
menuju base camp Gunung Merbabu yang
terletak di daerah Magelang Jawa Tengah, pendakian kami melewati jalur Wekas
yang kemudian finish di pos 2 Gunung Merbabu. Dan pelantikan dilakukan di
persimpangan puncak Menara dan puncak-puncak Gunung Merbabu lainnya. Berikut dokumentasi perjalanan kami.. :)
Makan bersama di base camp sblm melanjutkan perjalanan
Perjalanan menuju post 2 G. Merbabu
Perjalanan menuju lokasi pelantikan
Prosesi pelantikan yang dilakukan oleh ketua Mapapy 2011-2012
Rombongan pendaki Gunung Merbabu saat berada di tempat pelantikan
Menjaga selalu kebersamaan, meningkatkan tali persaudaraan serta meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi antar sesama. Semoga kita selalu dapat menjaga kelestarian dan keindahan alam yang telah dititipkan oleh-NYA kepada kita semua sebagai umat manusia. Amiin...
SALAM RIMBA MAPAPY!!!!..............
Kamis, 27 Desember 2012
TEKNIK PENGAMBILAN AIR
SAMPEL
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui teknik pengambilan air sampel untuk pemeriksaan
bakteriologis.
B. DASAR TEORI
Jenis sampel air:
1. Air kran
2. Air sumur gali
3. Air sungai
4. Air kolam renang
5. Mata air (sumber)
6. Air limbah
Pengambilan air sample atau sampel
air juga memerlukan teknik. Alat-alat yang digunakan dan daerah sampel air
harus steril. Hal ini dimaksudkan agar air yang diambil tidak terkontaminasi
oleh bakteri yang ada pada alat yang digunakan. Karena yang diharapkan bakteri
yang ada dalam air (kalau ada) murni dari air tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Kapas
2. Korek
3. Botol yang sudah disterilkan
4. Botol dengan pemberat yang sudah steril
5. Krustang
6. Spritus/alkohol
7. Air kran
8. Air sungai
9. Air kolam
D. CARA KERJA
1. Air kran
a.
Kran yang digunakan (diambil
airnya) adalah kran yang sering digunakan.
b. Kran yang dialirkan sederas
mungkin (max) sekitar 2-3 menit/lama waktu
mengalirkan disesuaikan dengan jarak sumber air.
c. Kran dimatikan, mulut kran
disterilkan dengan dibakar menggunakan spritus atau diusap menggunakan alkohol.
d. Kran dialirkan sedang. Air
ditampung dibotol yang steril. Mulut botol disterilkan dulu dengan cara
dibakar. Isi botol dengan 2/3 volume air, dibakar lagi mulut botol lalu
ditutup. Beri label.
e.
Air kran siap untuk diperiksa
tapi sebelum diperiksa digojok dahulu.
2. Air Sungai dan
Air Sumur Gali
a.
Gunakan botol sampel dengan
pemberat.
b.
Tali pada botol dililitkan pada
tangan, kemudian diturunkan perlahan.
c.
Jarak minimal 1m dari tepi
sungai, botol dicelupkan di air. Mengambil air memotong arus.
d.
Untuk air sumur, botol
dicelupkan ditengah-tengah.
b.
Isi 2/3 Volume botol.
E. PEMBAHASAN
1.
Bila kran berupa plastik,
mensterilkannya cukup dengan mengolesi alkohol menggunakan kapas.
2.
Botol diusahakan dicelupkan jauh
dari tepi agar kotoran tidak ikut dalam botol.
F. KESIMPULAN
Dalam pengambilan sampel air,
alat-alat yang digunakan harus steril agar bakteri yang ada dalam air murni
berasal dari ait tersebut.
Lampiran
Langkah-langkah sterilisasi kran sebelum pengambilan sampel
Botol sampel tanpa pemberat
Selasa, 25 Desember 2012
Studi Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu studi kesehatan lingkungan yaitu mengenai pemberdayaan masyarakat. Dimana kegiatan pemberdayaan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dimulia dengan menggerakkan dan mengerahkan kelompok potensial di masyarakat untuk kemudian mendapatkan kader yang selanjutnya dapat dilatih sehingga kader tersebut dapat membimbing masyarakat di desanya sendiri.
Dalam kegiatan pembelajaran lapangan di Puskesmas beberapa waktu lalu kami selaku mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan melakukan Pemberdayaan masyarakat di dusun-dusun yang sudah di tentukan oleh Puskesmas tempat kami belajar. Adapun beberapa foto dokumentasi kegiatan kami, yaitu:
Kegiatan L1 (kegiatan pertama)
Kegiatan L1 ini merupakan kegiatan dimana kami menyampaikan 10 penyakit tertinggi yang ada di dusun-dusun wilayah kerja Puskesmas tempat kami belajar. Adapun Puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Godean I. Setelah kegiatan L1 dilanjutkan dengan kegiatan L2 yang dimana kegiatan L2 merupakan kegiatan yang masyarakat mencari tahu sendiri mengenai kebenaran keberadaan 10 penyakit tertnggi yang ada disektar dusun mereka. Kegiatan ini dilakukan dengan survei ke masayarakat oleh kader-kader dusun dengan menggunakan instrumen kuisioner yang di susun oleh kami selaku mahasiswa praktik. Dari hasil rekapitulasi kuisioner diperoleh 1 penyakit yang tertinggi atau dominan di dusun tersebut. Adapun penyakit tersebut yaitu penyakit kelainan jaringan otot. Dengan diketahuinya penyakit tersebut, maka kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan L3 yang dimana kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan kader untuk menambah ilmu pengetahuan mereka mengenai penyakit terkait yang kemudian akan disampaikan kepada masayarakat di dusun tersebut oleh kader terlatih, dan pada kegiatan L4 kader akan menyampikan kepada masyarakat mengenai masalah penyakit tersebut. Berikut dokumentasi kegiatan L3 dan L4
kegiatan L4 (kegiatan ke-4)
kegiatan L3 (kegiatan ke-3)
kegiatan L4 (kegiatan ke-4)
Langganan:
Komentar (Atom)